Jumat, 03 Mei 2024

 Mengembangkan Design Manajemen Jasa Era Digital 5.0

Objek bahasan : Manajemen Jasa di Dunia Perbankan Digital

Disusun oleh

Savira Novta Qutratuain (NIM 22010005)
Mahasiswi Program Manajemen - STIE MBI

Mata Kuliah : Manajemen Jasa
Dosen : Eko Yulianto, ST, MM


Pendahuluan

    Dalam kehidupan keseharian masyarakat, penggunaan teknologi digital sudah banyak membantu untuk melancarkan segala aktivitas. Saat ini, teknologi sudah memasuki era Digital 5.0 yang membuat kemajuan teknologi digital mengalami perkembangan pesat dalam setiap waktu. Melalui teknologi, industri dalam dunia perbankan memiliki strategi baru serta kesempatan untuk menaikan pangsa pasar baru. Tak hanya dalam perbankan, namun terhadap bisnis juga akan terdampak karena perkembangan teknologi yang semakin modern. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan tercatat lebih dari 5000 kantor berhenti beroperasi (OJK, 2016). Untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari nasabah dalam memberikan waktu yang efisien, perbankan menggunakan pembayaran melalui lintas sistem agar mudah diakses oleh nasabah dan juga nasabah bisa memanfaatkan teknologi perbankan digital. Menurut Komalasari (2021), pada era teknologi informasi perbankan harus mengoptimalkan pembatasan terhadap aktivitas sosial dan digitalisasi, sehingga masyarakat terbiasa memanfaatkan digital untuk bertransaksi.

    Financial intermediary merupakan kata lain dari bank yang mempunyai fungsi untuk penghimpunan masyarakat yang memiliki dana lebih, setelah itu melalui dana tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Deposito, giro ataupun tabungan merupakan dana yang diakumulasikan oleh masyarakat kepada bank, sedangkan fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank, merupakan fasilitas bagi masyarakat yang sedang memerlukan dana. Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014), bahwa fungsi lain dari bank yaitu untuk menyelenggarakan dan mengembangkan usaha terhadap bidang Agen Kepercayaan, Agent of Services dan Development. Agent of services merupakan salah satu fungsi dari digital banking yang penting, karena bersangkutan dengan pelayanan terhadap jasa di bank sebagai bentuk kegiatan kepada masyakarat dalam bertransaksi keuangan.

    

Latar Belakang

    Perbankan digital sudah mulai diterapkan di berbagai negara khususnya di negara Indonesia. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016), bahwa melalui delivery channel seperti SMS Bankinginternet banking, E-Money, Mobile Banking dan Electronic Data Capture (EDC) dapat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi keuangan, atau dengan kata lain, pelayanan berbasis teknologi information digital yang dikenal sebagai e-banking sangat memudahkan nasabah dalam aktivitasnya untuk bertransaksi. Istilah dari “digital banking” membuat nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang bank baik, untuk transfer uang ataupun membuka rekening (registrasi tabungan, giro dan deposito). Hal ini mulai diterapkan pada perbankan digital untuk melaksanakan berbagai pelayanan secara self service, sehingga layanan bank digital saat ini semakin meningkat. 
    Di tengah persaingan terhadap kepemilikan bisnis yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis serta memproduksi dengan menawarkan berbagai macam produk/ jasa, membuat masyarakat sulit memilih pilihan produk bank yang sesuai dengan kebutuhan. Salah satu strategi perusahaan yang dapat dilakukan untuk bersaing dengan kompetitor adalah membuat sub-brand yang menjadi pembeda. Untuk menghadapi perkembangan era digital khususnya dalam dunia perbankan, salah satu bank swasta ternama di Indonesia, PT. Bank BCA Digital merancang aplikasi perbankan digital bernama blu yang diresmikan pada 2 Juli 2021. Hal yang membedakan antara aplikasi blu dan m-banking adalah terdapatnya beragam fitur yang tidak dimiliki pada m-banking. Selain menabung, aplikasi blu memberikan kemudahan seperti menarik tunai tanpa kartu, patungan dan mendapatkan bunga yang tinggi apabila melakukan deposito, sehingga pengguna dapat melakukan investasi dengan risiko yang minim.



Manajemen

    Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan SDM, sampai dengan pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu kegiatanManajemen sangat diperlukan untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis. Manajemen bisa membuat bisnis menjadi lebih berkembang karena dijalankan secara struktural dan prosedural. Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan SDM, sampai dengan pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Manajemen sangat diperlukan untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis. Manajemen bisa membuat bisnis menjadi lebih berkembang karena dijalankan secara struktural dan prosedural.

Jasa

    Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.

Contoh Jasa :
  • Jasa transportasi (barang/ penumpang)
  • Jasa keuangan
  • Jasa pengiriman barang.
  • Jasa fotografi.
  • Jasa pariwisata.
  • Jasa penerjemah.
  • Jasa potong rambut.
  • Jasa penulis artikel.
  • Jasa penyewaan mobil.



Definisi Manajemen Jasa

       Manajemen jasa pada hakikatnya berfokus pada pemahaman atas cara-cara mengelola bisnis dalam konteks kompetisi jasa, dimana jasa (dalam pengertian luas) merupakan kunci sukses dalam memenangkan pelanggan.

Manajemen Jasa Menurut Para Ahli

1. M.N Nasution 

Manajemen jasa adalah pendekatan keseluruhan dari perusahaan dalam mewujudkan tercapainya kualitas pelayanan atau jasa sebagaimana yang diinginkan oleh konsumen, dan merupakan faktor pendorong utama dalam operasi bisnis. Perasaan puas, senang, bahagia, nyaman adalah sesuatu yang diharapkan oleh konsumen sehubungan dengan jasa. Pemenuhan rasa puas tersebut dapat melalui jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu jasa bersifat intangible. 

2. Philip Kotler

Menurut Kotler, pengertian jasa adalah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.

3. Adrian Payne

Paye mengemukakan bahwa pengertian jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak memiliki kaitan dengan produk fisik.

4. Gronross

Dari Gronross, pengertian jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan/atau sumber daya fisik atau barang dan/atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerap kali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.


Permasalahan bisnis jasa dan hambatan dalam membangun bisnis jasa :

- Tanggung jawab besar pada pihak ketiga

- Ketidakpastian klien

- Keterbatasan pada pelayanan

- Tantangan dalam pengendalian mutu

- Membuat pelaku menjadi penjual

- Harus meluangkan waktu secara khusus untuk pemasaran

- Tekanan untuk harus selalu responsif kepada konsumen


Cara mengatasi Hambatan dari Permasalahan Bisnis Jasa 

1. Analisis dan Perencanaan yang Matang

Memulai bisnis tanpa perencanaan yang matang adalah seperti memasuki medan perang tanpa strategi. Penting untuk melakukan analisis pasar, mengidentifikasi target audiens, memahami pesaing, dan merumuskan rencana bisnis yang komprehensif. Dalam tahap perencanaan ini, kamu perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci, seperti tujuan bisnis, strategi pemasaran, struktur biaya, dan sumber daya yang dibutuhkan.

2. Modal dan Keuangan yang Cukup

Modal adalah bahan bakar yang mendorong roda bisnis kamu bergerak maju. Tidak memiliki modal yang cukup bisa menjadi hambatan besar dalam memulai bisnis baru. Modal tidak hanya berarti uang tunai, tetapi juga bisa berupa aset, kemampuan, atau jaringan yang dapat kamu manfaatkan. Pertimbangkan untuk mencari investor, mengajukan pinjaman, atau mencari mitra bisnis yang dapat memberikan tambahan modal yang diperlukan.

3. Mengelola Risiko dengan Bijak

Setiap bisnis memiliki risiko, tetapi kunci kesuksesan terletak pada bagaimana kamu mengelolanya. Identifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul dalam bisnis kamu dan buatlah strategi untuk mengatasi atau meminimalkannya. Dalam mengambil risiko, penting untuk melakukan riset yang cermat dan memiliki rencana cadangan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

4. Mental yang Siap Menghadapi Tantangan

Memulai bisnis baru memerlukan mental yang tangguh. Kamu akan menghadapi berbagai rintangan dan hambatan dalam perjalanan bisnis. Penting untuk memiliki ketekunan, optimisme, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan. Melatih mental yang kuat akan membantu kamu bertahan dalam situasi sulit dan menjaga semangat dalam mengembangkan bisnis.

5. Mempelajari dan Berkembang

Kurva pembelajaran adalah bagian alami dari memulai bisnis. Kamu mungkin akan menemui situasi yang belum pernah kamu alami sebelumnya. Jangan takut untuk belajar dari pengalaman, mencari saran dari para ahli, dan terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kamu. Pengalaman dan pengetahuan yang kamu peroleh akan menjadi aset berharga dalam menghadapi masa depan bisnis.

6. Memanfaatkan Teknologi dan Inovasi

Teknologi dan inovasi dapat menjadi penopang penting dalam mengatasi hambatan dalam bisnis. Manfaatkan platform digital, aplikasi, dan alat bantu lainnya untuk meningkatkan efisiensi operasional, mencapai lebih banyak pelanggan, dan membangun merek yang kuat.

7. Networking dan Kolaborasi

Jaringan dan kolaborasi dengan orang-orang dalam industri yang sama atau terkait dapat memberikan banyak manfaat. Dengan bergabung dalam komunitas atau asosiasi, kamu dapat memperluas jaringan, belajar dari pengalaman orang lain, dan bahkan menjalin kemitraan bisnis yang saling menguntungkan.

8. Komitmen yang Kuat dan Kerja Keras

Kesuksesan dalam bisnis tidak datang dengan mudah. Kamu harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjalani perjalanan ini dan bersedia bekerja keras untuk mencapai tujuan kamu. Setiap usaha dan keterlibatan yang kamu berikan akan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang.