Mengembangkan Design Manajemen Jasa Era Digital 5.0
Dalam kehidupan keseharian masyarakat, penggunaan teknologi digital sudah banyak membantu untuk melancarkan segala aktivitas. Saat ini, teknologi sudah memasuki era Digital 5.0 yang membuat kemajuan teknologi digital mengalami perkembangan pesat dalam setiap waktu. Melalui teknologi, industri dalam dunia perbankan memiliki strategi baru serta kesempatan untuk menaikan pangsa pasar baru. Tak hanya dalam perbankan, namun terhadap bisnis juga akan terdampak karena perkembangan teknologi yang semakin modern. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan tercatat lebih dari 5000 kantor berhenti beroperasi (OJK, 2016). Untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari nasabah dalam memberikan waktu yang efisien, perbankan menggunakan pembayaran melalui lintas sistem agar mudah diakses oleh nasabah dan juga nasabah bisa memanfaatkan teknologi perbankan digital. Menurut Komalasari (2021), pada era teknologi informasi perbankan harus mengoptimalkan pembatasan terhadap aktivitas sosial dan digitalisasi, sehingga masyarakat terbiasa memanfaatkan digital untuk bertransaksi.
Financial intermediary merupakan kata lain dari bank yang mempunyai fungsi untuk penghimpunan masyarakat yang memiliki dana lebih, setelah itu melalui dana tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Deposito, giro ataupun tabungan merupakan dana yang diakumulasikan oleh masyarakat kepada bank, sedangkan fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank, merupakan fasilitas bagi masyarakat yang sedang memerlukan dana. Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014), bahwa fungsi lain dari bank yaitu untuk menyelenggarakan dan mengembangkan usaha terhadap bidang Agen Kepercayaan, Agent of Services dan Development. Agent of services merupakan salah satu fungsi dari digital banking yang penting, karena bersangkutan dengan pelayanan terhadap jasa di bank sebagai bentuk kegiatan kepada masyakarat dalam bertransaksi keuangan.
- Jasa transportasi (barang/ penumpang)
- Jasa keuangan
- Jasa pengiriman barang.
- Jasa fotografi.
- Jasa pariwisata.
- Jasa penerjemah.
- Jasa potong rambut.
- Jasa penulis artikel.
- Jasa penyewaan mobil.
3. Adrian Payne
Paye mengemukakan bahwa pengertian jasa adalah aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak memiliki kaitan dengan produk fisik.
4. Gronross
Dari Gronross, pengertian jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan/atau sumber daya fisik atau barang dan/atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerap kali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.
Permasalahan bisnis jasa dan hambatan dalam membangun bisnis jasa :
- Tanggung jawab besar pada pihak ketiga
- Ketidakpastian klien
- Keterbatasan pada pelayanan
- Tantangan dalam pengendalian mutu
- Membuat pelaku menjadi penjual
- Harus meluangkan waktu secara khusus untuk pemasaran
- Tekanan untuk harus selalu responsif kepada konsumen
Cara mengatasi Hambatan dari Permasalahan Bisnis Jasa
1. Analisis dan Perencanaan yang Matang
Memulai bisnis tanpa perencanaan yang matang adalah seperti memasuki medan perang tanpa strategi. Penting untuk melakukan analisis pasar, mengidentifikasi target audiens, memahami pesaing, dan merumuskan rencana bisnis yang komprehensif. Dalam tahap perencanaan ini, kamu perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci, seperti tujuan bisnis, strategi pemasaran, struktur biaya, dan sumber daya yang dibutuhkan.
2. Modal dan Keuangan yang Cukup
Modal adalah bahan bakar yang mendorong roda bisnis kamu bergerak maju. Tidak memiliki modal yang cukup bisa menjadi hambatan besar dalam memulai bisnis baru. Modal tidak hanya berarti uang tunai, tetapi juga bisa berupa aset, kemampuan, atau jaringan yang dapat kamu manfaatkan. Pertimbangkan untuk mencari investor, mengajukan pinjaman, atau mencari mitra bisnis yang dapat memberikan tambahan modal yang diperlukan.
3. Mengelola Risiko dengan Bijak
Setiap bisnis memiliki risiko, tetapi kunci kesuksesan terletak pada bagaimana kamu mengelolanya. Identifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul dalam bisnis kamu dan buatlah strategi untuk mengatasi atau meminimalkannya. Dalam mengambil risiko, penting untuk melakukan riset yang cermat dan memiliki rencana cadangan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
4. Mental yang Siap Menghadapi Tantangan
Memulai bisnis baru memerlukan mental yang tangguh. Kamu akan menghadapi berbagai rintangan dan hambatan dalam perjalanan bisnis. Penting untuk memiliki ketekunan, optimisme, dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan. Melatih mental yang kuat akan membantu kamu bertahan dalam situasi sulit dan menjaga semangat dalam mengembangkan bisnis.
5. Mempelajari dan Berkembang
Kurva pembelajaran adalah bagian alami dari memulai bisnis. Kamu mungkin akan menemui situasi yang belum pernah kamu alami sebelumnya. Jangan takut untuk belajar dari pengalaman, mencari saran dari para ahli, dan terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kamu. Pengalaman dan pengetahuan yang kamu peroleh akan menjadi aset berharga dalam menghadapi masa depan bisnis.
6. Memanfaatkan Teknologi dan Inovasi
Teknologi dan inovasi dapat menjadi penopang penting dalam mengatasi hambatan dalam bisnis. Manfaatkan platform digital, aplikasi, dan alat bantu lainnya untuk meningkatkan efisiensi operasional, mencapai lebih banyak pelanggan, dan membangun merek yang kuat.
7. Networking dan Kolaborasi
Jaringan dan kolaborasi dengan orang-orang dalam industri yang sama atau terkait dapat memberikan banyak manfaat. Dengan bergabung dalam komunitas atau asosiasi, kamu dapat memperluas jaringan, belajar dari pengalaman orang lain, dan bahkan menjalin kemitraan bisnis yang saling menguntungkan.