SEGMENTASI DAN TARGET PASAR GLOBAL
Disusun oleh
Savira Novta Qutratuain (NIM 22010005)
Abstrak
Umumnya, jika suatu perusahaan ingin mendapatkan penjualan dari barang atau jasa yang mereka ciptakan maka diperlukan proses kegiatan pemasaran. Persaingan yang ada di dalam duania bisnis yang semakin ketat, akan menjadikan keharusan bagi setiap perusahaan untuk menentukan kebijakan yang tepat agar mampu mendorong tujuan dan keinginan perusahaan. Hal ini diperlukan analisis strategi yang tepat bagi perusahaan dengan adanya strategi STP yang disebut dengan segmenting, targeting dan positioning. Strategi Segmenting dalam pemasaran global dengan cara menetapkan ukuran segmen, melakukan pertumbuhan segmen, mengetahui biaya dalam menggunakan segmen, melakukan kesesuaian, mengetahui posisi persaingan. Strategi targeting dalam pemasaran global dengan cara konsentrasi pasar tunggal, spesialisasi produk, spesialisasi selektif, cakupan total. Tahapan mengembangkan strategi positioning dengan cara identifikasi keunggulan kompetitif, menciptakan keunggulan, dan mengevaluasi reaksi pasar sasaran.
Kata Kunci: Segmenting, Targeting, Positioning, Pemasaran Global.
-----
I. PENDAHULUAN
Umumnya, jika suatu perusahaan ingin mendapatkan penjualan dari barang atau jasa yang mereka ciptakan maka diperlukan proses kegiatan pemasaran. Hal ini dilakukan karena kegiatan pemasaran merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap perusahaan agar produk atau jasa yang diciptakan bisa dikenal oleh masyarakat luas dan tujuan yang diinginkah oleh perusahaan akan tercapai. Sebelum perusahaan menciptakan suatu produk, terlebih dahulu pihak manajemen pemasaran harus memahami kondisi suatu pasar dan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Pada saat globalisasi seperti sekarang ini, hal persaingan antar sesame pebisnis tidak dapat dihindarkan lagi, karena Ketika produk yang kita buat laku untuk dipasarkan maka akan muncul pesaing untuk memasarkan produk mereka juga. Maka, manajemen perusahaan harus memahami bagaimana peluang dan ancaman yang akan terjadi ke depannya melalui faktor internal ataupun eksternal. (Rusdi, 2019)
Persaingan yang ada di dalam duania bisnis yang semakin ketat, akan menjadikan keharusan bagi setiap perusahaan untuk menentukan kebijakan yang tepat agar mampu mendorong tujuan dan keinginan perusahaan, dan kegiatan perusahaan akan tetap terjalankan. Suatu perusahaan dapat dikatakan baik apabila mereka menciptakan keberlanjutan di masa yang akan dating untuk kegiatan yang mereka lakukan, serta mampu menjadikan kondisi yang baik bagi perusahaan bukan hanya sekedar bertahan disitu saja. Maka, tugas perusahaan bukan sekedar untuk mencari konsumen, tetapi bagaimana caranya agar mampu mempertahankan konsumen yang telah ada, dan konsumen tersebut tetap setia kepada produk yang diciptakan oleh perusahaan. Dalam menjalankan bisnis, tidak hanya sekedar untuk mendapatkan keuntungan tapi bagaimana cara agar bisnis yang dijalankan mampu terus meningkat dan mengalani peningkatan di setai waktu. Hal ini diperlukan analisis strategi yang tepat bagi perusahaan dengan adanya strategi STP yang disebut dengan segmenting, targeting dan positioning.
Pada era globalisasi sekarang ini, sangat diperlukan strategi pemasaran agar mampu bersaing dengan kompetitor yang lain untuk meningkatkan hasil penjualan produk yang diciptakan. Setiap konsumen tantu memiliki keingan produk yang berbeda, maka perlu dilakukan kegiatan pengelompokan setiap konsumen yang memiliki selera sama, hal tersebut dilakuan dengan analisis strategi STP. (Mujahidin & Khoirianingrum, 2019).
---
II. PEMBAHASAN
Segmenting
Adapun pendapat dari Kotler (1995) menjelaskan bahwasannya segmenting merupakan sesuatu kegiatan supaya dapat mengidentifikasikan serta membagi pembeli ataupun konsumen dalam kriteria yang telah ditentukan supaya dapat dilakukan pengelompokkan untuk ciri tertentu. Pengelompokkan itu memiliki tujuan dengan adanya pelayanan yang sesuai bagi kriteria yang dimiliki bagi konsumen, melalui sebuah program dalam pemasaran yang strategis.
Ada pula pendapat dari Boyd (1996:194) menjelaskan bahwasannya segmenting dalam pasar merupakan suatu langkah yang dimana pasar memiliki kebutuhan serta larakteristik serupa yang bisa mengarahkan mereka agar dapat respon tawaran produk/jasa serta program dalam pemasaran strategis tertentu bagi cara yang serupa. Segmentasi biasanya juga sering dipakai dalam target pasar dan juga posisi pasar yang merupakan proses selanjutnya dari proses STP ( segmentation, targeting, positioning) bagi strategi dalam pemasaran.
Strategi Segmenting Dalam Pemasaran Global
Menurut Rismiati dan Suratno, 2001. Bahwa terdapat beberapa faktor yang perlu diparhatikan sebelum melakukan penetapan target pasar (segmenting) , yaitu : (Sinurat, 2009)
a) Menetapkan Ukuran Segmen
Dalam melakukan penetapan ukuran segmen yang akan dituju oleh perusahaan, maka diperlukan beberapa faktor penting yang akan menjadi signal keputusan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Jaka segmen tersebut mampu meningkatkan penjual perusahaan maka hal itu akan dilaksanakan, namun apabila segmen tidak memberikan hasil volume penjualan apapun maka hal itu harus ditinggalkan.
- b) Melakukan Pertumbuhan SegmenKetika segmen yang ada hanya segmen yang kecil bukan menjadikan tolek ukur bahwa segmen tersebut tidak akan berkembang, namun perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin agar hal itu bisa berkembang dimasa yang akan dating.
- c) Mengetahui Biaya Dalam Menggunakan SegmenApabila ingin menggunakan suatu segmen harus terlebih dahulu melihat berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan, Ketika suatu segmen tidak memiliki kecocokan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan maka lebih baik hal tersebut tidak dilakukan.
- d) Melakukan KesesuaianDalam melakukan segmen harus terlebih dahulu melihat dampak dari segmen tersebut untuk masa yang akan dating. Melakukan segmen harus sesuai dengan tujuan perusahaan dan sumber daya yang ada diperusahaan juga mampu menjalankan segmen tersebut.
- e) Mengetahui Posisi persainganBerbagai segmen tentunya memiliki potensi yang berbeda, ada segmen yang bisa meningkatkan laba perusahaan dan ada juga yang tidak memberikan dampak apa apa kepada perusahaan. Apabila hanya sedikit persaingan maka segmen tersebut akan lebih mudah untuk dimasuki.Sedangkan langkah bagi pelaksanaan segmentasi dalam pasar yang dibutuhkan beberapa metode yang beda, salah satunya metode bagi pelaksanaan segmenrasi pasar yaitu dengan cara membedakan segmen pasar yang berdasarkan 4 (empat) kategori, yaitu: (Agustim, 2017)
a) Geografis
Segmentasi geografi akan membagikan pasar dalam beberapa bagian geografi yang beda seperti negara bagian, wilayah, kota dan juga pedesaan yang dilihat sangat berpotensi serta dapat menguntungkan.
- b) DemografisBagi segmentasi demografi, pasar telah dibagi kedalam beberapa grup kedalam pembagian usia, jenis kelamin, tingkat penghasilan, tingkat pendidikannya serta agama guna untuk mempermudah jangkauan serta relative lebih murah dalam pengidentifikasian pasar dalam sasaran, informasi demografi dalam berikan insight tentang trend sedang terjadi, walaupun tidak bisa dipaki dalam meramalkan perilaku pada konsumen namun penggunaan informasi demografis itu bisa mengetahui sebuah perubahan permintaan aneka dalam produk dan juga bisa dipakai dalam pengevaluasian kampanye bagi pemsaran.
c) Psikografi
Didalam sebuah segmentasi psikografis itu bahwasannya konsumen bisa di observasi kedalam kelas social (social class), gaya hidup (lifestyle), nilai dalam kehidupan yang telah dipercayai (value), serta kerpribadian (personality).
d) Segmentasi
Perilaku segmentasi konsumen terbagi kedalam beberapa bagian yaitu pengetahuan, sikap, pemakaian, serta tanggapan terhadap suatu produk. Banyaknya pemasaran yakin bahwasannya variabel perilaku kejadian, manfaat, status, pemakai, tingkatan pemakaian serta status kesitiaan dan juga tahapan dalam kesiapan pembelian dan sikap merupakan bagian titik awal yang terbaik didalam pembentukan segmen pasar.
Pada intinya, segmentasi pasar atau market segmentation adalah tindakan untuk membagi target pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih spesifik.
Segmentasi ini menciptakan himpunan pasar berdasarkan demografi, kebutuhan, prioritas, dan kriteria psikografis atau perilaku lainnya yang dapat digunakan untuk lebih memahami target audiens.
Meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu serta biaya
Meningkatkan retensi (keberlangsungan) hubungan dengan pelanggan dalam jangka waktu yang lebih panjang
Segmentasi pasar bisa meningkatkan penjualan karena lebih menargetkan audiens dengan potensi penjualan yang paling besar
Membuat perencanaan strategi & target utama penjualan lebih terfokus serta lebih mudah untuk dilakukan karena sudah teratur
Adapun beberapa dasar atau jenis-jenis segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi Geografis (Geographic Segmentation)
Menurut Appsensi, segmentasi geografis merupakan segmentasi pasar yang dinilai paling mudah.
Strategi ini menciptakan kelompok sasaran pelanggan yang berbeda berdasarkan batas geografis (lokasi).
Karena pelanggan potensial memiliki preferensi, kebutuhan, dan minat yang berbeda berdasarkan kondisi geografis mereka, memahami iklim dan wilayah geografis kelompok pelanggan dapat membantu menentukan di mana tempat yang paling sesuai untuk menjual produk, melakukan pemasaran, dan memperluas bisnis Anda.
Di dunia nyata, contoh pengaplikasian segmentasi ini adalah sebagai berikut:
Anda adalah seorang pemilik brand pakaian yang menawarkan berbagai produk mulai dari pakaian olahraga hingga jaket stylish sehari-hari.
Anda bisa membuat segmen di mana produk seperti jaket hanya diperlihatkan kepada konsumen yang tinggal di daerah pegunungan/daerah dingin.
Masyarakat di wilayah tersebut akan cenderung lebih banyak memakai jaket dibanding daerah panas, di mana baju berbahan tipis yang sejuk, misalnya, pasti akan lebih disukai.
2. Segmentasi Demografis (Demographic Segmentation)
Strategi segmentasi demografis mengurutkan pasar berdasarkan elemen demografis seperti usia, pendapatan, pendidikan, ras, jenis kelamin, ukuran keluarga, pekerjaan, kebangsaan, dan masih banyak lagi.
Segmentasi ini merupakan salah satu bentuk segmentasi yang paling sederhana dan paling umum digunakan karena produk dan layanan apa yang kita beli, bagaimana kita menggunakan produk-produk itu, dan seberapa banyak kita rela membelanjakan uang kita untuk sebuah produk sering kali didasarkan pada faktor-faktor demografis.
Contoh segmentasi pasar yang paling jelas di sini, tentunya, adalah jenis kelamin.
Jika Anda menjual produk kecantikan tanpa melakukan segmentasi ketika mengiklankan produk, artinya iklan tersebut akan diperlihatkan juga kepada kaum pria.
Walaupun bisa saja kaum pria ada yang tertarik membeli, tentu iklan akan menghasilkan penjualan yang lebih banyak jika hanya ditargetkan untuk audiens wanita.
Contoh berikutnya pengelompokkan berdasarkan usia.
Misalnya, jika Anda menjual produk untuk kebutuhan bayi & balita, target segmen yang paling tepat tentu adalah yang berada di jangka usia baru menikah atau baru berkeluarga (20-35 tahun, misalnya).
Bayangkan jika Anda mengiklankan produk juga kepada audiens remaja atau bahkan anak-anak.
Tentu tidak mungkin mereka akan membeli produk tersebut.
3. Segmentasi Firmografi (Firmographic Segmentation)
Segmentasi firmografi mirip dengan segmentasi demografis.
Perbedaannya adalah demografi lebih mengacu pada individu, sedangkan firmografi mengacu pada organisasi atau perusahaan.
Segmentasi firmografi akan mempertimbangkan hal-hal seperti ukuran perusahaan dan jumlah karyawan, dan kemudian akan menggambarkan bagaimana agar Anda dapat menangani bisnis kecil yang berbeda dengan penanganan terhadap perusahaan korporasi.
Contoh, Anda adalah perusahaan pembuat software/perangkat lunak untuk manajemen karyawan.
Tentu akan lebih bijak jika Anda menargetkan produk kepada perusahaan-perusahaan menengah ke atas, dibanding jika bisnis rumahan atau kecil-kecilan menjadi target Anda.
4. Segmentasi Perilaku (Behavioral Segmentation)
Segmentasi perilaku membagi pasar berdasarkan perilaku dan pola pengambilan Keputusan, seperti pembelian, konsumsi, tingkah laku, dan penggunaan.
Misalnya, pembeli dari usia muda mungkin cenderung lebih sering membeli makanan dengan tampilan yang unik, sementara kelompok konsumen yang lebih tua mungkin cenderung membeli makanan sehat.
Mengelompokkan pasar berdasarkan perilaku pembelian semacam ini memungkinkan Anda atau marketer untuk dapat mengembangkan pendekatan yang lebih tertarget.
Contoh dari segmentasi ini adalah yang terkait dengan loyalitas terhadap sebuah brand.
Jika Anda memiliki konsumen yang secara bangga mengkoleksi produk Anda, misalnya, Anda bisa menargetkan mereka untuk terlebih dahulu mendapat info ketika Anda meluncurkan produk baru.
Dengan demikian, tingkat loyalitas pun akan terus terjaga sehingga secara perlahan rasa “bangga” ini pun pasti akan menular ke orang lain, dan brand Anda akan bisa terus mendapatkan penggemar-penggemar baru.
5. Segmentasi Psikografis (Psychographic Segmentation)
Segmentasi psikografis memperhitungkan aspek psikologis perilaku konsumen dengan membagi pasar sesuai dengan ciri-ciri kepribadian, gaya hidup, pendapatan, dan minat konsumen.
Contohnya jika Anda menjual produk apparel olahraga, buat segmentasi market di mana Anda menargetkan individu-individu yang hobi berolahraga.
Pasar besar seperti yang ditargetkan oleh perusahaan peralatan olahraga umumnya menggunakan segmentasi psikografis ketika mengelompokkan pelanggan mereka ke dalam kategori orang yang peduli dengan hidup sehat dan kebiasaan berolahraga.
Pengelompokkan yang akurat seperti ini akan memastikan produk Anda menarik perhatian konsumen yang tepat, yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk membeli di kemudian hari.
Targeting
Menurut Kasali, Targeting merupakan proses kegiatan pengevaluasian serta proses dalam melakukan penempatan segmen pasar yang tepat melalui proses segmentasi. Dalam menetapkan target pasar dan calon konsumen (targeting) dilakukan dengan cara melakukan pencocokan reaksi terhadap pasar untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, mengetahui kemampuan konsumen dalam membeli produk, serta mengetahui keterbatasan yang kondumen miliki. Jadi Targeting merupakan suatu proses evaluasi dari hasil segmentasi yang telah dilakukan kemudian dilakukan pemilihan sesuai dengan kriteria konsumen yang diinginkan, karena dengan adanya targeting menjadi sebuah jawaban untuk memilij, menyeleksi bakal calon konsumen, serta mempermudah perusahaan dalam memiliki pasar.
Definisi dari targeting menurut Keegan dan Green (2008) yaitu proses langkah daei pengevaluasian segmentasi serta pemfokusan strategi pemasaean bagi negqra, provinsi, dan juga sekelompok orang yang berpotensi memberikan respon. Target pasar bisa dijelaskan sebagau kegiatan yang berisi serta dapat menilai dan juga memilih satu atau bisa lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki bagi perusahaan.(Wijaya & Sirine, 2016).
a) Konsentrasi pasar tunggal, yaitu. perusahaan dapat memusatkan aktivitasnya pada sebagian pasar. Biasanya perusahaan kecil membuat pilihan ini.
b) Spesialisasi produk, perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalkan sebuah perusahaan memutuskan untuk hanya membuat mesin tik elektronik untuk sekelompok pelanggan.Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
c) Spesialisasi selektif, suatu perusahaan terlibat dalam berbagai bisnis yang tidak terkait satu sama lain kecuali bahwa setiap bisnis menawarkan peluang yang menarik.
d) Cakupan total, yang umumnya lebih baik dimanfaatkan daripada pasar industri yang lebih besar. Mereka menawarkan setiap orang produk sesuai dengan daya beli mereka
Positioning
Positioning merupakan sebuah langkah dari tindakan dalam merancang penawaran serta citra dari perusahaan supaya bisa nempati suatu posisi yang kompetitif yang bermanfaat serta berbeda bagi benak pelanggan sasaran. Pendapat dari Kartajaya (2009), menjelaskan bahwasannya positioning yaitu sebuah proses dalam penempatan keberadaan dari konsumen dalam benak pelanggan. Hasil dari akhir positioning merupakan terciptanya proporsi dari nilai yang sesuai, serta menjadi sebuah alasan dari pelanggan untuk membelinya.(Sinurat, 2009)
Kemudian, Tjiptono (2008) berpendapat bahwa ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam melakukan positioning yang harus mampu dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan pemasaran produk agar tepat sasaran. Adapun positioning yang dimaksud, yaitu :
a) Positioning yang dilakukan melalui atrubut yang ada di suatu produk yang dikaitkan
antara atribut, produk, dan manfaatnya bagi konsumen.
b) Positioning yang dilaksanakan berdasarkan harda dan kualitas produk. Jadi
perusahaan menjual produk dengan harga yang tinngi karena kualitas produk tersebut juga tinggi. Bagitu juga sebaliknya, apabila harga produk yang rendah maka kualitasnya juga rendah.
c) Positioning yang dijalankan dengan menggunakan aplikasi, jadi kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pemasaran pada sekumpulan organisasi yang menggunakan produk tersebut.
d) Positioning yang didasarkan oleh pemakaian produk. Jadi hal ini disesuaikan dengan karekter konsumen yang memakai produk itu.
e) Positioning yang didasarkan oleh tingkat kelas tertentu. Kegiatan pemasaran yang dilakukan sesuai dengan tingkatan kelas atau kualitas produk.
f) Positioning yang dilihat melalui pesaing/persaingan. Maka suatu perusahaan harus mampu bersaing secara sehat dan berani berhadapan dengan competitor yang lainnya.
g) Positioning yang dilihat melalui manfaatnya. Hal ini melibatkan bahwa produk yang diciptakan harus menjadi pemimpin akan produk yang lain karena kualitas dan manfaatnya yang tidak diragunakan lagi.
Strategi Targeting Dalam Pemasaran GlobalPenargetan adalah aktivitas yang menjangkau, mengevaluasi, dan memilih satu atau lebih segmen pasar di mana perusahaan dapat berpartisipasi. Ketika sebuah perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung dan memperkirakan bagi hasil dari berbagai segmen yang ada. Jadi, dalam hal ini, pemasar harus memiliki pemahaman yang sangat baik tentang teknik pengukuran potensi pasar dan peramalan permintaan di masa depan. Teknik-teknik yang digunakan sangat membantu saat memilih target pasar, sehingga pemasar dapat menghindari kesalahan yang terjadi atau setidaknya menguranginya seminimal mungkin dalam praktiknya. Untuk tujuan ini, perusahaan harus membagi pasar menjadi segmen pasar utama, setelah itu setiap segmen pasar dievaluasi, dipilih dan segmen tertentu diterapkan sebagai target. Pada kenyataannya, perusahaan dapat menempuh salah satu dari lima strategi penetrasi pasar (Lubis, 2004), yaitu:a) Konsentrasi pasar tunggal, yaitu. perusahaan dapat memusatkan aktivitasnya pada sebagian pasar. Biasanya perusahaan kecil membuat pilihan ini.
b) Spesialisasi produk, perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalkan sebuah perusahaan memutuskan untuk hanya membuat mesin tik elektronik untuk sekelompok pelanggan.Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
c) Spesialisasi selektif, suatu perusahaan terlibat dalam berbagai bisnis yang tidak terkait satu sama lain kecuali bahwa setiap bisnis menawarkan peluang yang menarik.
d) Cakupan total, yang umumnya lebih baik dimanfaatkan daripada pasar industri yang lebih besar. Mereka menawarkan setiap orang produk sesuai dengan daya beli mereka
Strategi Positioning Dalam Pemasaran GlobalPenentuan posisi pasar (positioning) merupakan strategi yang bertujuan untuk menduduki posisi dibenak konsumen sehingga strategi ini bertujuan untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi pelanggan serta untuk membedakan diri dari para pesaingnya.Menurut Solomon dan Elnora (2003:235), positioning adalah "pengembangan strategi pemasaran yang ditujukan untuk mempengaruhi bagaimana segmen pasar tertentu mempersepsikan barang atau jasa relatif terhadap pesaing". Ada beberapa posisi yang bisa dilakukan:(Priangani, 2013)
a) Investasi karena perbedaan produk
Pendekatan ini dapat digunakan ketika produk perusahaan lebih unggul dalam persaingan dan konsumen benar-benar perlu merasakan perbedaan dan manfaatnya.
b) Investasi berdasarkan fitur produk atau manfaat produk
Pendekatan ini bertujuan untuk menentukan fitur apa saja yang dimiliki produk dan apa manfaat yang dirasakan konsumen dari produk tersebut.
c) Pemeringkatan berdasarkan pengguna produk
Pendekatan ini hampir sama dengan penargetan, yang lebih berfokus pada pengguna produk.
- d) Penempatan berdasarkan penggunaan produkPendekatan ini digunakan dengan membedakan kapan produk tersebut dikonsumsi.
- e) Positioning berdasarkan pesaingPendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan pesaing sehingga konsumen dapat memutuskan produk mana yang lebih baik.
- f) Penempatan dalam kategori produkPendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama untuk memecahkan masalah yang sering dihadapi pelanggan.
- g) Positioning berdasarkan asosiasiPendekatan ini menggabungkan produk yang dihasilkan dengan asosiasi milik produk lain. Saya berharap beberapa asosiasi ini dapat memberikan citra positif terhadap produk yang dibuat oleh perusahaan.
- h) Penempatan berbasis masalahPendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki posisi untuk dapat memecahkan masalah.
Tahapan mengembangkan strategi positioning adalah:
a) Identifikasi keunggulan kompetitif: Jika sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi posisinya sendiri sebagai nilai superior untuk tujuan yang dipilih, ia akan memperoleh keunggulan komparatif.
b) Jika perusahaan menawarkan produk yang menciptakan keunggulan kompetitif, perusahaan harus memberikan alasan mengapa pelanggan merasa bahwa produk perusahaan lebih baik dari pesaingnya.
c) Perusahaan harus mengevaluasi reaksi pasar sasaran untuk dapat mengubah strateginya jika diperlukan.
III. PENUTUP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar